bwcomms.com,- Di Indonesia, public relations selalu lebih dari sekadar rilis pers atau konferensi media. Ia hidup di ruang percakapan, tumbuh lewat koneksi, dan berakar pada komunitas. Dan di sinilah sebuah metafora khas Nusantara muncul: warung digital.
Bayangkan warung di sudut jalan. Bukan sekadar tempat singgah untuk makan, tapi pusat kehidupan sosial. Di sana orang berbagi kabar terbaru, bertukar cerita, bahkan merajut rasa kebersamaan. Di era digital, warung itu bergeser bentuk. Dari bangku kayu di pinggir jalan, kini pindah ke lini masa media sosial. Bedanya, merek dan figur publik tidak lagi hanya menyapa dari kejauhan, melainkan ikut duduk di meja, meneguk kopi, dan ikut bercakap.
The Digital Warung_ How Indonesian Public Relations Found Its Place in the Digital World